Sabtu, 26 Maret 2016

Pendatang

Bukan untukmu.
Tapi untuknya. 


Kakinya yang jenjang membuat langkahnya jauh lebih lebar,
Suaranya yang khas membuat kepalaku mencari sumber suara,
Wajahnya yang lembut membuat kehangatan menyambar,
Sifatnya yang lugu membuat kepastian terlihat jelas,

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya,
Ku akan selalu menantikannya. 

Selamat tinggal

Semua terjadi begitu saja. Ketika aku mencoba mengubah arah pandangku, ternyata dunia menjadi berbeda dari yang sebelumnya. Kini aku dapat melihat warna selain hitam dan putih. Bagaimanapun nantinya, kuharap kau tidak menyesalinya. 
Mungkin aku tidak lagi bergantung padamu. Aku akan mencurahkan emosiku pada dunia baruku. Tertawa lepas, menangis, dan beragam perasaan yang tidak akan mungkin kau lihat. Perasaan yang selama ini kubelenggu, sekarang melayang kemanapun aku mau. 
Sebelumnya, apa yang kutunjukkan pada duniaku adalah palsu. Sedangkan yang kutunjukkan padamu adalah nyata. Sekarang tiba saatnya posisi itu berganti.  Akan kutunjukkan padamu yang palsu, dan yang nyata akan kutunjukkan pada dunia.
Tak lagi aku wujudkan keinginanmu dan membatasi keinginanku. Kini aku akan meraih keinginanku tanpa dirimu. Selamat tinggal.