Minggu, 13 Mei 2018

Materi #5 Analisis Penyimpangan Sosial Pengguna Narkoba dengan Teori Labeling

    Perilaku menyimpang merupakan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat dan sebagai akibat dari sosialisasi yang tidak sempurna. Baik sosialisasi di lingkungan keluarganya, sekolah, masyarakat dan budayanya. Perilaku menyimpang disebut sebagai kejahatan yang berpengaruh terhadap dirinya maupun kehidupan masyarakatnya.

source: http://www.assignmentpoint.com/wp-content/uploads/2015/05/labeling-theory.jpg
    Penyalahgunaan narkoba yang sedang marak dibicarakan di masyarakat kita maupun masyarakat dunia, memang merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan. Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang tersebut telah merasuk dalam masyarakat dan mengancam generasi penerus bangsa. Tidak hanya orang dewasa yang menjadi sasaran narkoba, tetapi juga anak-anak usia sekolahan. Kita sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki nilai-nilai, norma dan budaya yang luhur, miris sekali mendengarnya. Penyalahgunaan narkoba sangat berakibat buruk, baik terhadap kondisi jasmani, rohani, hubungan sosial, hubungan dengan Tuhan, dengan orang tua, dan masih banyaklagi akibatburuk lainnya. Berbagai tindak kejahatan seperti pencurian, perampokan, pemerkosaan, kenakalan remaja hingga pembunuhan sering disebabkan oleh pengguna narkoba. Karena akal sehat dan kesadaran para pemakai narkoba tersebut telah dikuasai olehnya, sehingga para pemakai narkoba tersebut tidak bisa mengendalikan emosinya dan akal sehatnya, tidak aneh jika pemakai tersebut merasa berani, tidak takut dan malu.

    Ada dua jenis narkoba yang sangat berbahaya yang penggunaan dan peredarannya diatur dalam Undang-undang yaitu narkotika dan psikotropika. Contoh jenis narkotika, seperti candu, heroin, kokain ganja, dll. Sedangkan jenis psikotropika, seperti ekstasi, sabu, obat tidur, obat penenang, dll. Kedua jenis narkoba tersebut sangat berbahaya jika disalahgunakan terutama bahaya ketergantungan. Jika seseorang telah ketergantungan, akan merusak sistem-sistem syarafdalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit. Sedangkan yang menjadi masalah, kenapa semakin banyak orang yang terkontaminasi dan mmenjadi pemakai barang haram tersebut yang sudah jelas-jelas berdampak buruk bagi tubuhnya sendiri bahkan meresahkan orang-orang di lingkungannya.


Untuk selengkapnya baca di sini.

Materi #4 Teori Differential Association


   Edwin Sutherland (1947) memperkenalkan teori Asosiasi Diferensial. Menurutnya perilaku menyimpang merupakan suatu perbuatan yang didapatkan setelah melalui proses belajar. Proses belajar yang dimaksud adalah mempelajari dan memahami norma-norma yang menyimpang dari subkultur. Jadi, penyimpangan perilaku adalah fenomena yang dipelajari oleh seseorang dari orang lain atau kelompok.
source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf5CytB3AEwwcwYr3fmSj1E5hY8fz8SNdA3OIFet5SU5FE6eXFVvrw7HclY9jBgg_35oOsfkVg_vA69WsKiWSOA2vHa8ulQfpRWmGuHlJL_frj4lgA9uewsr147d0l55h-feXYR1IGEMW1/s1600/20150522_154432+-+Copy.jpg

    Proses belajar norma penyimpangan ini persis dengan proses belajar konformitas (penyesuaian) dimana ada sosialisasi atas nilai-nilai yang disepakati bersama oleh suatu kelompok masyarakat. Namun, yang membedakannya adalah jika konformitas adalah proses belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan nilai dan norma bersama serta berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok, maka penyimpangan justru sebaliknya. Peyimpangan adalah proses belajar bagaimana mempelajari nilai dan norma yang menyimpang.

   Menurut Sutherland, penyimpangan adalah konsekuensi dari kemahiran atau penguasaan atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang. Perilaku menyimpang dipelajari di dalam lingkungan sosial (eksternal), artinya semua tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara.

Adapun 9 proposisi dari Teori Asosiasi Diferensial, yaitu:

Materi #3 Pengendalian Sosial

   Pengendalian Sosial adalah suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial secara umum merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak tertentu guna mengatur perilaku warga masyarakat. Melalui engendalian sosial, perilaku masyarakat diarahkan agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

source: http://www.learniseasy.com/wp-content/uploads/2015/09/pengendalian-sosial-lembaga-polisi.jpg


Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli

Astrid Susanto
Astrid Susanto berpendapat bahwa pengendalian sosial adalah control yang bersifat psikologis dan non fisik terhadap seorang individu agar ia dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian kelompok tempat ia hidup.

Bruce J.Cohen
Pengendalian sosial adalah segala cara atau metode yang digunakan untuk mendorong perilaku seseorang agar selaras (sejalan) dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas.

Horton dan Hunt
Pengertian pengendalian sosial menurut Horton dan Hunt adalah segala cara dan proses yang ditempuh oleh orang tua atau kelompok masyarakat tertentu sehingga para anggota kelompoknya bertindak sesuai dengan harapan kelompok masyarakat tersebut.

Joseph S.Roucek
Pengendalian sosial merupakan istilah kolektif yan direncanakan ataupun tidakdirencanakan yang mengacu pada proses untuk mengajari individu menyesuaikan diri dengan nilai di lingkungan tempat tinggal.


Untuk bacaan selengkapnya dapat diakses di sini.

Minggu, 06 Mei 2018

Materi #2 Perilaku Menyimpang pada Remaja Masa Kini

A. Perilaku Menyimpang Remaja Akibat Pergaulan Bebas Dalam Kasus Narkoba 

   Untuk kasus narkoba yang penulis kaji penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.  Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal, karena menghambat perkembangan kepribadianya. Narkoba dapat merusak potensi diri, sebab dianggap sebagai cara yang “wajar” bagi seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari.

source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf96yoynCAaFyDvTEeUzr3oEzZ_HBUMRIy2s3GOX9a76hrlP6VcJihGSbPvT-FBRsDRGVP50hAYzo234kPRRpipMwTF0trj5CrsFxuyB1QFHrp3PZTKxKCts6PDCXt9nOxkqg8DDIgg84Y/s640/akibat-kenakalan-remaja1.jpg
   Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.

   Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat perilaku menyimpang remaja dalam memanfaatkan ruang terbuka hijau di Taman Kota Tepian Mahakam Samarinda dengan menghisap lem. Hal ini dilakukan remaja karena kesulitan kondisi ekonomi, kurang perhatian orang tua, agar mempunyai banyak teman dan untuk menghilangkan masalah sementara. Perilaku menghisap lem para remaja ini tidak diketahui orangtua, karena Taman Kota Tepian Mahakam Samarinda kurang dipantau orangtua. Adapun untuk Satpol PP Kota Samarinda sering melakukan razia untuk menangkap remaja yang sedang menghisap lem dengan membawa ketahanan dan diberikan pembinaan, karena belum ada peraturan khusus yang memberikan ancaman pidana pada penghisap aroma lem. Selama ini yang di atur di Indonesia adalah terkait dengan narkotika dan psikotropika berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Selain itu Satpol PP juga melakukan penyuluhan hukum tentang narkotika dan obat berbahaya (Narkoba) khususnya ngelemn ke sekolah-sekolah di daerah itu.

   

Untuk bacaan lebih lengkapnya dapat klik di sini.

Materi #1 Definisi Perilaku Menyimpang dan Akibatnya

A. Pengertian Perilaku Menyimpang

source: http://www.voa-islam.com/photos6/syafaat/Narkoba-Remaja.jpg

    Perilaku menyimpang ialah tindakan-tindakan yang tidak sejalur dengan norma-norma yang diakui, adat istiadat, kaidah atau peraturan yang berlaku dalam sebuah sistem sosial masyarakat. Definisi tersebut adalah sebuah adaptasi dari beberapa pengertian menurut para ahli mengenai pengertian perilaku menyimpang. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai perilaku menyimpang secara definitif!

1. James Vander Zander
    Perilaku menyimpang merupakan tingkah laku yang dianggap sebagai perbuatan tercela dan berada di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

2. Bruce J. Cohen
    Perilaku menyimpang ialah tiap-tiap perilaku yang tidak dapat beradaptasi dengan keinginan masyarakat atau komunitas tertentu yang ada pada masyarakat.

3. Robert M.Z. Lawang
    Perilaku menyimpang ialah keseluruhan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang

Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perilaku menyimpang ditinjau dari beberapa sudut pandang!

1. Sudut Pandang Biologi
    Ditinjau dari sudut pandang biologis, penyimpangan sosial erat kaitannya dengan faktor-faktor biologis, misalnya saja tipe sel-sel tubuh. Beberapa pakar seperti Kretschmer, Lombroso, Von Hentig, Hooton, dan Sheldon melakukan berbagai penelitian yang menyatakan bahwa orang yang memiliki tipe tubuh tertentu memiliki kecenderungan melakukan perbuatan menyimpang.

2. Sudut Pandang Psikologi
    Teori ini berpandangan bahwa penyakit mental dan gangguan kepribadian berkaitan erat dengan beberapa bentuk perilaku penyimpangan. Hal tersebut dikarenakan perilaku menyimpang acap kali dianggap sebagai suatu gejala penyakit mental. Walaupun demikian, teori psikologis belum mampu menyajikan beberapa simpulan guna menjelaskan penyebab perilaku menyimpang yang terjadi pada seseorang. Seorang pakar yang populer pada bidang ini ialah Sigmund Freud.

3. Sudut Pandang Sosiologi

Ditinjau melalui sudut pandang sosiologi, sebab terjadinya perilaku menyimpan adalah karena hal-hal sebagai berikut!

– Perilaku Menyimpang Karena Sosialisasi

Konsep ini menekankan pada perilaku sosial, baik yang bersifat menyimpang maupun yang tidak menyimpang serta berhubungan dengan norma dan nilai-nilai yang diserapnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh terdapatnya gangguan dalam prosesi penyerapan dan pengalaman terhadap nilai-nilai tersebut pada perilaku seseorang.

– Perilaku Menyimpang Karena Anomie

Emile Durkheim menyatakan bahwa anomie ialah suatu kondisi tanpa norma serta tanpa arah sehingga tidak terwujud keharmonisan antara realita yang diharapkan serta kondisi real sosial yang ada di lapangan. Konsepsi ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat
yang mempunyai banyak norma dan nilai, melainkan antara norma yang saling bertentangan. Akibatnya, muncul kondisi tidak terdapatnya nilai atau norma yang diakui serta dipatuhi oleh masyarakat.

4. Sudut Pandang Kriminologi

Perilaku menyimpang jika ditinjau melalui sudut pandang kriminologi terbagi atas ada 2 jenis, yakni :

– Teori Pengendalian

Pengendalian dari dalam berupa usaha menaati norma dan nilai yang telah ditelaah oleh seseorang. Sedangkan pengendalian dari luar berupa usaha memperoleh imbalan sosial terhadap konformitas serta sanksi hukuman terhadap segala bentuk penyimpangan. Dalam kehidupan masyarakat konvensional, terdapat empat norma yang bersifat mengikat, diantaranya yakni Kepercayaan, Ketanggapan, Keterikatan (komitmen), Keterlibatan, dan Teori Konflik ( Konflik budaya dan Konflik kelas sosial).

Untuk bacaan selengkapnya klik di sini !