Kamis, 07 Juni 2018

Review Materi Kelompok: Teori Kontrol dalam Sosiologi Perilaku Menyimpang

Teori Kontrol dalam Sosiologi Perilaku Menyimpang
History
Ada seorang tokoh bernama Travis Hirschi yang mengembangkan teori Kontrol dan menelusuri ide-ide ttg teori control ini pada abad 19. Teori control ini paling sering digunakan untuk kasus-kasus kenakalan seperti karena faktor dari keluarga, sekolah, agama dan faktor lainnya. Selain itu di abad yang sama ada juga Lamar Empey yang mencirikan konsep individualis tentang kenakalan sebagai teori control, terutama psikoanalitik. Dalam teori kontrol ini walaupun faktor keluarga yang paling berpengaruh dari adanya kenakalan ini, tetapi dalam psikoanalitik kenakalan ini justru merupakan masalah individual. Kemudian ada juga tokoh bernama walter reckless yang mengembangkan konsep diri atau penjelasan mengenai penahanan tentang kenakalan yang dari situ akan mngarah kepada perspektif psikososial. Jadi dalam asumsi dasarnya, teori control ini membahas mengenai bagaimana mengendalikan.

Asumsi Dasar
Ada 4 asumsi dasar mengenai teori control:

1. Kenakalan harus diharapkan.
2. Teori ini didasarkan bukan atas pertanyaan “mengapa seseorang melakukannya?” tetapi sebaliknya “mengapa dia seseorang tidak melakukannya”. Dari dua asumsi ini maksudnya, kalau tidak ada kenakalan teori control ini tidak berlaku atau tidak berfungsi.
3. Kenakalan adalah hasil dari kekurangan sesuatu, tidak adanya mekanisme control yang bekerja. Ada 2 tipe sistem control yaitu individualistic dan sosial. individualistic melibatkan faktor psikologis (konsep diri). sosial melibatkan institusi sosial (keluarga, sekolah, agama)
4. Adanya consensus masyarakat mengenai keyakinan dan norma yang terkait dalam institusi masyarakat.

Untuk selengkapnya dapat dibaca di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar