Selasa, 09 Agustus 2016

my weakness

gua berusaha kalem
awalnya sih berhasil
tapi lama-kelamaan ga tahan juga

oke
gua mau ceritain sesuatu yang seharusnya gua ceritain ke seseorang
tapi entah karena situasi yang ga mendukung
gua jadi cerita ke temen gua, yah minta saran, minta dukungan, minta temenin wkwkwk

first.
gua liat ada yang ngeshare tentang event dari UI
yaitu lomba menulis cerita
omg gua excited pas baca  itu
gua mikir, apa gua bisa ikutin ini
mumpung terbuka untuk umum
fee buat registnya pun ga terlalu mahal
dan tema nya ya gua banget

alhasil gua labil
karena
deadline regis dan pengumpulan karya nya tanggal 31 agustus
sedangkan gua belom ada ide sama sekali
langsung hopeless
dan kata temen gua pun, emang harus mateng dulu bahannya
nulis cerita kan ga segampang itu ya huf
makin hopeless
gua pun mengurungkan niat

second.
gua abis maen sama sahabat gua dari smp
dia cerita kalo dia ikut TnT (traveling and teaching)yang diadain sm 1000 guru
gue jadi ngiler
ternyata ada beberapa kota yang lagi di oprec sama 1000 guru buat TnT
yang gua tau di sragen solo sama di purwekerto
gue pengen banget parah
gua ngajakin temen gua
tapi sepertinya dia jg ga memungkinkan untuk ikut
cuma perlu ngisi form, tapi ya belom pasti keterima sih
biaya nya juga pas menurut gua

cuma........
lagi lagi ada yang bikin gua mengurungkan niat untuk mencobanya
mencoba daftar sekalipun
dari form yang dikasih, ternyata detail banget
kayak diwawancara
wkwkwk
gua ga kepikiran bakal ngisi apaan di form itu
terus gua hopeless

tiba-tiba sahabat smp gua tadi,
nanyain gua
bisa atau ngga gantiin dia ke semarang buat TnT yang udah dia bayar
karena dia ga diizinin mamanya
then
gua baru inget
kalo gua susah banget dapet izin keluar kota sama ortu
buat yang deket aja ga boleh
apalagi ke sono-sono
hopeless deh

jadi
gua tuh
cuma
niat
doang
pengen
ini
pengen
itu
but
pada
akhirnya
gua
cuma
duduk
di
kasur
nulis
ginian
yang
ga penting......wkwkwk


Senin, 01 Agustus 2016

terlalu

Barusan adalah tangisan terberat Debby setelah sekian lama.

Hari ini adalah waktu yang ditunggu Debby untuk merekam memori bersama seseorang.
Debby sejak semalam belum tidur, selain karena tidur di sore harinya dan baru bangun malam hari, ia juga tidak ingin memejamkan matanya, takut ketiduran.
Ia sejak pagi menunggu telepon seseorang.
Sampai semua anggota keluarganya meninggalkan ia di rumah sendirian.
Debby menunggu telepon itu berjam-jam.
Menunggu sampai bosan.
Amat bosan.
Tak sabar mendengar kabar bahwa seseorang itu akan menemuinya saat itu juga.
Mulai dari bermain gitar, memakan cemilan, naik turun tangga, mondar-mandir ke segala penjuru rumah, hingga menelepon hp nya sendiri dengan dua telepon rumah, saking bosan dan lelahnya menunggu.
Debby panik dan khawatir karena telepon yang ditunggunya tak datang juga sampai sesiang ini.
Ia berpikir yang tidak-tidak.
Hingga akhirnya Debby pasrah untuk tidak mengharapkan telepon itu lagi.
Walaupun sedari tadi hatinya sesak karena berpikir akan mendapat kabar tidak enak.
Ia meninggalkan hp-nya yang sedang dicharge di kamarnya, pergi menuju kamar sebelah.
Menvoba menghilangkan sesak dan kebosanan.
Beberapa menit setelah kepasrahan, ia mencoba memejamkan mata.
Tiba-tiba Debby mendengar suara yang tidak berhenti-henti.
Suaranya begitu kecil, ia pun tidak hafal dengan suara itu.
Ia keluar dari ruangan tadi, lalu menuju kamarnya.
Ternyata suara itu berasal dari hp-nya.
Itu telepon yang sejak lama Debby tunggu.
Ia ragu untuk mengangkat telepon itu, karena sudah tidak seantusias sebelumnya.
Ia juga takut mendengar kabar yang tidak diinginkan.
Setelah beberapa kali menghela napas, akhirnya ia menjawab telepon dari seseorang yang diharapkan.
Ternyata benar.
Pikiran Debby yang tidak enak menjadi kenyataan.
Walaupun tidak persis seperti yang dipikirkannya,
setidaknya sama-sama bukan yang diinginkan.
Debby sulit berkata-kata.
Ia merasa kehilangan kesadaran.
Dengan nada suara yang tidak ingin didengarnya, begitu ketus suara dari seberang sana.
Hatinya semakin sesak.
Akhirnya Debby pasrah, tidak bisa melawan.
Ia berpikir dengan ia tidak tidur, akan lebih baik karena tidak akan ketiduran jika akan menemui seseorang itu.
Tapi kenyataan berkata lain, ini semua sia-sia.
Apa  yang ia korbankan sia-sia.
Kebosanan dan kelelahan ia menunggu, sia-sia.
Seseorang itu malah menyuruhnya tidur, karena pertemuan itu ditunda beberapa jam.
Sampai pada akhirnya seseorang itu mengucapkan kalimat penutup di telepon karena ingin segera menutupnya,
tak kuasa menahan amarahnya,
Debby membanting hp-nya ke lantai dengan keras.
Ternyata telepon itu belum ditutup, langsung saja Debby menekan tombol end di layar.
Setelah menarik nafas sekali, tak kuasa lagi ia menahan sesaknya.
Air matanya bercucuran deras.
Nafasnyapun berat.
Debby menangis dengan kerasnya.
Selama beberapa menit.
Sampai sekarang, ia masih tidak mengerti.
Tidak mengerti apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
Tidak mengerti kenapa ia begitu kecewa.
Tidak mengerti kenapa semuanya seperti ini.

-----------
Begitulah cerita Debby.
Yang gue tangkep dari tulisan di atas sih cuma :
Emang, terlalu peduli, terlalu perhatian, terlalu berharap, pokoknya yang berlebihan terhadap seseorang itu emang bakalan dapet yang terlalu juga.
terlalu nyesek, terlalu kecewa, terlalu sakit,
makanya jangan berlebihan guys wkwkwk