Kamis, 21 Januari 2016

Tentang Perasaan

Sulit rasanya melihat orang lain berbangga dan berbahagia di saat diri sendiri malu dan sedih.
Bagaimana kita harus bersikap?
Yang bangga dan bahagia, mengucap syukur di depan semuanya. Yang bersedih dan malu hanya bisa menutup diri tanpa satu orang pun tau.

Sebelumnya ga pernah terbesit dipikiranku tentang perasaan orang lain itu, sampai aku yang merasakannya sendiri.
Kadang kesal, bisakah yang bangga dan bahagia itu menutup diri juga? bisakah yang bangga dan bahagia mendukung yang sedih dan malu?
Apalah daya, itu semua hasil dari proses yang telah kita lalui. Tetap saja yang sedih dan malu harus bersyukur.

Dapet inspirasi dari status temen tentang makna perasaan ini.

Hari ini 1 matkul yang kami ambil menunjukkan nilai yang kami dapat. Nilai tersebut dibagikan lewat grup. Adilkah? Ketika melihat yang lain mendapat nilai bagus terus merasa senang, sedangkan nilai yang tidak sebagus mereka hanya diam saja, tak muncul sedikitpun?

Aku sendiri, bersyukur dalam diam, tapi tidak memikirkan perasaan yang lain. Aku sekedar tau, namun hanya diam.

Besok adalah hari yang kami semua nanti, untuk pertama kalinya melihat nilai sendiri di perkuliahan ini dan nilai kami berupa abjad. Pertama kalinya. Aku mungkin terlihat ga panik, tapi aku penasaran dan cemas. Sebelumnya aku ga peduli nilaiku gimana, tapi aku juga gamau semua usaha aku sia-sia. Sebagian berusaha keras, sebagian melakukannya seadanya. Namun kadang hasilnya sama, atau malah sebaliknya. Tak terduga.

Yah, aku berharap ga ada satupun dari kami yang perlu mengulang 1 matkul sekalipun. Aku berharap kami semua mendapat hasil yang baik dan sesuai dengan proses yang telah dijalani. Aamiin.

Thankyou for reading, and also said aamiin for us :)
Jazakumullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar