Jumat, 06 Januari 2012

Cita-cita?



"Senyum semringah terapancar diwajah Juwita. Setiap kali ia mengingat kejadian tadi siang disekolahnya. Ia menghabiskan harinya bersama orang yang ia sukai. Bermain sepakbola bersama, memakan ice-cream bersama.

            Malam ini Juwita ingin menatap langit, mancari bintang favoritnya. Bintang yang selalu ada untuk menemaninya, mendengarkan ceritanya, dan juga masalahnya.

“Hai bintang, hari ini aku seneeeeeng banget.” semalaman Juwita cerita kepada bintang tentang kejadian tadi siang, ia hanya tertawa dan tersenyum mengingatnya. “Aku harap engga cuma sampai sini ya, sayangnya aku ngantuk, dan besok aku sekolah lagi. Berharap bertemu dengannya lagi ya esok hari. Daaah bintang.” Juwita berjalan memasuki kamarnya dan terlelap.

Pagi yang cerah, Juwita terbangun dengan semangat. Ia bergegas mandi dan sarapan. “Selamat pagi Pa, Bun!” sapa Juwita kepada Papa dan Bundanya sambil menyantap roti yang berada ditangannya.  “Aduh Wit, kamu tuh ngomongnya sambil makan. Ditelen dulu dong, ga sopan tau.” celetuk Bunda. “Hehe ga apa-apa ah Bun. Yaudah aku langsung berangkat ya, udah ditunggu Pak Jojo tuh. Daah Bunda, daah Papa!” teriak Juwita sambil berlari menuju mobil.

“Anak kamu tuh Bun.” Papa yang sedari tadi membaca koran paginya tiba-tiba angkat bicara. “Udah SMA masih aja kayak anak kecil.” lanjutnya. “Hussh gitu-gitu anak kamu juga dong Pa. Ya mungkin dia cuma perlu waktu Pa, sifatnya mungkin kekanak-kanakkan tapi pikiran dia udah dewasa.” jawab Bunda.

Sesampainya disekolah, Juwita segera turun dari mobil. Baru beberapa langkah dari mobilnya, tiba-tiba “Awwww!” teriak Juwita saat ia tersadar tubuhnya bersandar ditanah, kesakitan. “Eh eh sorry banget ya, gue ga sengaja. Gue buru-buru. Sekali lagi sorry ya!” Juwita baru sadar kalau sedari tadi ada uluran tangan yang ingin menunggunya. Cowok itu membantunya berdiri lagi, Juwita tersentak! Baru saja ia ingin memarahi cowok yang menabraknya tadi, tapi ia mengurung niatnya karna cowok itu adalah orang yang disukainya. “Eh lo kok malah bengong sih?” Juwita tersadar dari lamunannya. “Eh hmm iya iya.” Jawab Juwita gugup dan pura-pura mengibaskan rok abu-abunya. “Lu ga apa-apa kan?” tanya cowok itu. Tapi Juwita hanya sanggup menggeleng. “Oh yaudah kalau gitu, gue langsung ke kelas ya. Daah.”

Ditahun ajaran baru, Juwita sekarang kelas 2. Ia sedang melihat daftar nama siswa untuk mencari namanya. Juwita memilih masuk jurusan IPA, karna ia suka pelajaran Biologi. Setelah mencari dengan menggunakan telunjuknya, akhirnya ia menemukannya. Juwita dapat kelas IPA2. Langsunglah ia berlari menjuju kelas barunya. Ia tidak sabar bertemu teman baru.

“Juwitaaaa!” teriak salah seorang cewek. Juwita mencari sumber suara. Ternyata cewek yang memanggilnya adalah Gisel. Sahabat Juwita. “Kelas lo disini ya?” tanya Gisel kepada Juwita sambil melepaskan pelukannya. “He-eh” jawabnya sambil mengangguk. “Kalo Gisel kelasnya dimana?” tanyanya. “Hmm gue dikelas IPA3, Wit.” Jawab Gisel agak murung. “Oh, ga apa-apa kok Sel, kita kan masih bisa main bareng. Cuma sebelahan kan? Jadi ga usah sedih gitu dong, oke?” Juwita memberi semangat kepada Gisel.
Kriiiing. Bel sekolah berbunyi, nyaris membuat Juwita dan Gisel kaget. Waktunya untuk berpisah–sementara.
"






Yap! that's it! 'cuplikan' novel yg lagi gue buat wkwkwk
hehe gue suka nulis cerita, karena gue suka baca cerita--'
penasaran sm kelanjutannya??? lain kali gue post deh, tapi kapan2 yak


Hmm sesuai judul, actually cita2 gue itu jadi guru....... but, ah i dunno
Ayah gue selalu ambisius gue sukses, tp saking ambisiusnya, dia nyuruh gue jadi 'semuanya'
Maksudnya.........
1. beliau pernah nyuruh gue jadi penulis, karna gue suka baca novel. yap, tapi ga secepat itu dad..
2. beliau jg pernah nyuruh gue jadi singer, karna gue juga hobi nyanyi. but, i wont be a public figure dad....
3. beliau pernah nyuruh gue jd org yg terkenal setelah ia tau tentang 'poconggg' itu siapa, he want i could be like that --'
4. ini paling gokil, he ever nyuruh gue bikin girlband..."mba ajak dong temen2nya bikin group kayak gitu.." guess what.....
apakah segampang ituuuuuuuuu???
Oh Dad, aku yakin insyaallah aku akan sukses dgn caraku sendiri. aamiin




i think enough yeah. bye ;)
do'akan aku yaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar